Abdul Jalil Syah dari Siak
Sultan Abdul Jalil Syah atau Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah I, dikenal
juga dengan panggilan Raja Kecik atau Raja Kecil dari Pagaruyung, merupakan saudara dari
Yang Dipertuan Pagaruyung Raja Alam
Indermasyah, kemudian mendirikan Kesultanan Siak Sri Inderapura.
Biografi
Pada tahun 1716, Sultan Abdul Jalil diutus
oleh Sultan
Indermasyah untuk mewakili dirinya dalam menyelesaikan
kesepakatan dagang dengan pihak VOC,
pada awalnya pihak Belanda
menolaknya, namun kemudian kembali datang surat dari Yang
Dipertuan Pagaruyung, yang menegaskan status dari pada Sultan
Abdul Jalil tersebut.
Dalam Syair Perang Siak,
Raja Kecil putra Pagaruyung, didaulat menjadi penguasa Siak atas mufakat
masyarakat di Bengkalis,
sekaligus melepaskan Siak dari pengaruh Johor. Berdasarkan Hikayat Siak, Raja
Kecil merupakan putra dari Sultan
Mahmud, Sultan Johor
yang terbunuh. Dari suratnya kepada VOC, Raja Kecil dari Pagaruyung,
memberitahukan bahwa ia akan menuntut balas atas peristiwa terbunuhnya Sultan
Mahmud. Pada tahun 1717 Raja Kecil berhasil menguasai Kesultanan Johor
sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai Sultan Johor, dengan gelar Yang
Dipertuan Besar Johor, namun pada tahun 1722 karena pengkianatan beberapa
bangsawan Johor, ia tersingkir dan kemudian pindah ke Siak dan menjadikan
kawasan tersebut sebagai pusat pemerintahannya tahun 1723.
Sebelumnya dari catatan Belanda, juga
mencatat pada tahun 1674, ada datang utusan dari Johor untuk mencari bantuan
bagi raja Minangkabau
berperang melawan raja Jambi. Kemudian berdasarkan surat dari Raja Jambi, Sultan Ingalaga kepada VOC pada tahun 1694, menyebutkan
bahwa Sultan Abdul Jalil dari Pagaruyung, hadir menjadi saksi perdamaian dari
perselisihan mereka.
Pada tahun 1724-1726 Sultan Abdul Jalil melakukan
perluasan wilayah, dimulai dengan memasukan Rokan ke dalam wilayah Kesultanan Siak, membangun
pertahanan armada laut di Bintan
bahkan pada tahun 1740-1745 menaklukan beberapa kawasan di Kedah. Sultan Abdul Jalil Syah mangkat pada tahun
1746 dan dimakamkan di Buantan kemudian digelari dengan Marhum Buantan.
Kemudian kedudukannya digantikan oleh putranya, yang bernama Sultan Mahmud.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Jalil_Syah_dari_Siak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar