Masjid Agung An-Nur
Masjid Agung An Nur merupakan sebuah masjid yang terletak di Pekanbaru, Indonesia. Masjid ini dibangun
pada tahun 1963 dan selesai pada tahun 1968. Masjid yang di ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru tersebut saat ini merupakan salah satu yang
termegah di Indonesia. Dilihat dari sisi bangunannya, masjid banyak mendapat
pengaruh dari gaya arsitektur Melayu, Turki, Arab dan India.
Sejarah
Mesjid Agung An Nur berdiri tanggal 27 Rajab
1388 H atau bertepatan dengan tanggal 19 Oktober 1968, Masjid Agung An-Nur diresmikan oleh Arifin
Ahmad, Gubernur Riau waktu itu dan tahun 2000 pada masa gubernur Saleh Djasit mesjid ini
direnovasi secara besar-besaran.
Masjid Agung An-Nur Riau yang kita saksikan
begitu megah saat ini bukanlah bangunan asli hasil pembangunan tahun 1966 dan
diresmikan tahun 1968. Tapi merupakan bangunan hasil renovasi total dan
pembangunan kembali dari masjid Agung An-Nur yang lama. Di pergantian milenium
tahun 2000 lalu, pada saat Riau dibawah kepemimpinan gubernur Shaleh Djasit,
Masjid Agung An-Nur yang lama di rombak total ke bentuknya saat ini.
Dari pembangunan tahun 2000 tersebut luas
lahan masjid ini bertambah tiga kali lipat dari sebelumnya yang hanya seluas 4
hektare menjadi 12.6 hektare. Luasnya lahan masjid baru ini memberikan
keleluasaan bagi penyediakan lahan terbuka untuk publik Pekanbaru termasuk di
dalamnya kawasan taman nan hijau dan lahan parkir yang begitu luas.
Dalam sejarahnya Masjid Agung An-Nur pernah
menjadi kampus bagi Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Sultan Syarif Kasim Pekabaru di awal pendiriannya hingga tahun 1973. IAIN
Sultan Syarif Kasim kini Menjadi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
(UIN SUSKA) Pekanbaru.
Arsitektur
Masjid Agung An-Nur Riau di Pekanbaru ini
disebut disebut sebagai Taj Mahalnya provinsi Riau. Bila kita amati
arsitektural masjid Agung An-Nur memang memiliki beberapa kesamaan dengan Taj
Mahal. Arsitektur Masjid ini dirancang oleh Ir. Roseno dengan ukuran 50 X 50 m
yang terletak dalam satu pekarangan yang luasnya 400 X 200 m. Kapasitas masjid
dapat menampung sekitar 4.500 orang jamaah. Bangunan masjid terdiri dari tiga
tingkat. Tingkat atas digunakan untuk sholat, dan tingkat bawah untuk kantor dan ruang pertemuan.
Masjid ini mempunyai tiga buah tangga, 1 buah
tangga di bagian muka dan 2 buah tangga di bagian samping. Di bagian atas
terdiri dari 13 buah pintu dan bagian bawah terdiri dari 4 buah pintu dan
mempunyai kamar-kamar yang besar dan sebuah aula. Sedangkan tulisan kaligrafi
yang terdapat dalam ruangan masjid ini ditulis oleh seorang kaligrafer bernama
Azhari Nur dari Jakarta yang ditulis pada tahun 1970.
Lantai bawah masjid merupakan sekretariat
pengurus masjid, manajemen, remaja masjid serta ruang ruang kelas tempat pelaksanaan
pendidikan Islam. Masjid Agung An-Nur Riau juga dilengkapi dengan eskalator
penghubung antara lantai satu dan dua. Di halaman masjid Agung An-Nur Riau
merupakan lapangan luas.
Masjid Agung An Nur juga dilengkapi oleh
bermacam fasilitas seperti pendidikan mulai dari playgrup, TK, SD, SMP &
SMA, perpustakaan yang lengkap dan fasiltas lain seperti aula dan ruang
pertemuan, ruand kelas dan ruang ruang kantor. Selain itu, Masjid Agung An Nur
memiliki Radio Penyiaran Komunitas bernama LPK
An-Nur FM dengan frekuensi 107.7 MHz.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Agung_An-Nur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar